Sabtu, 09 Juni 2012

cerita asal mula kata sandi sasak,,,

 KATA SANDI SASAK
Di dalam kisah Ali Baba ada satu kata sandi yang harus diucapkan sewaktu akan membuka dan menutup pintu. Ternyata dalam kehidupan sehari hari tiap bangsa didunia ini memiliki sejenis kata sandi yang sakti sehingga mereka terus mengucapkannya bahkan sampai tidak disadarinya.

Orang Perancis punya pepatah yang mengatakan : C’est facile comme bonjour! (se fasil kom bongzhur) artinya “Itu semudah berkata bonjour” Bonjour artinya selamat pagi atau siang. Pepatah itu sejajar dengan bahasa Inggris : Piece of cake! (pis of kek) – gampang! Kalau orang Sasak bilang : “Mudax mudax paso belax!”. Segampang pecahnya paso (tempayan tanah).
Kalau ada yang pernah ke Cheko disana kemanapun dan dimanpun, kapanpun dan dalam situasi hampir bagaimanapun ada satu kata yang bisa diucapkan yaitu: Prosim! Maknanya tergantung kapan dan dimana anda mendengarnya. Bisa permisi, silahkan, mari, salam, tabex dsb.
Bangsa Sasak punya dua kata sandi yang baku, apakah masih dipakai dengan cara yag benar atau tidak cobalah perhatikan kapan dan dimana mereka berucap.
1. Silax
Kata ini dapat diucapkan saat bertemu dan berpisah. Diucapkan kepada orang yang kita hormati. Jadi ini adalah contoh bahasa formal (polite form) bentuk sopan.
Kalau bermah tamah dapat mengucap :
Silax de simpang
Silax tiang ngiring
Silax ditambah dengan kata kerja, untuk mengindikasikan permintaan atau undangn melakukan sesuatu.
Kalau Berpisah dapat mengucap:
Silax, tiang pamit
Biasanya dijawab:
Silax, tiang ngiring
Sebagai manusia ekonomis bercakappun dibikin ekonomis, sehingga semua cukup diucapkan
Silax, yang artinya apa saja menurut situiasi dan kondisi saat bicara. Itulah sebabnya ada orang yang beranggapan bahwa Silax disuatu tempat berarti silahkan dan di tempat lain artinya pamit.
2. Tabex
Ini adalah kata yang lebih sakti dari pada silax.
Tabex berasal dari bahasa Kawi TABE yang artinya maaf.
Dalam keseharian orang Sasak dapat menggunakannya untuk mengganti
Permisi – saat melewati orang ramai baik sedang duduk atau berdiri
Permisi – saat meminta diri
Salam – saat bertemu kawan di jalan, dengan mengangkat tangan dan sekali lagi saat berpisah
Tabex dapat digunakan untuk meminta izin atau maaf sesudah bicara dengan mengucap:
Tabex nggih sebelex belex tabex. Artinya mohon izin sbesar besarnya. Orang Spanyol mengatakan :
Con su permiso! (kon su permiso) atas izin anda/ mohon izin anda.
Akhir akhir ini jarang saya dengar orang menggunakan Silax dan tabex dalam satu kesempatan
misalnya Silax, tiang betabex. Itu sangat betul artinya. Kalimat itu yang paling bagus diucapkan setiap pamit. Artinya sembari minta diri juga meminta maaf. Itu pas sekali disambung dengan Assalmualaikum warahmatullahiwabarakatuh. Sudah minta izin, minta maaf, berdoa pula. Oih! alangkah nikmatnya sebuah silaturrahmi diantara Anaka bangsa Sasak.
Ada suatu kejadian dimana seroang tua menegur anaknya karena tidak memakai bentuk hormat saat bicara dengan seseorang tokoh. Dia bilang: “Kan mex beraku aku! Betiang isix dengan!”. Artinya : mengapa engkau memakai aku! Ucapkan TIANG, begitu yang benar!”. Pepadu Sasak lebung itu menjawab: : “Aox wah betiang aku lex ye!”. Karena lebung di tetap menggunakan bahasa kolokial/non formal kepada orang tua yang menasihatinya.
Ada satu hal yang banyak dilupakan oleh kita semua anak bangsa Sasak, yaitu bahwa rasa hormat itu tumbuhnya mulai dari dalam diri sendiri. Manusia dibentuk oleh didikan (nurture) dan alam lingkungan (nature). Kalangan amax kangkung tak sempat belajar mendidik anaknya sehingga alam sekitarlah yang merebut hak didik itu. Kalau ada anak yang “bekamu bekaeh” pada orang yang seharusnya dihormati itu bukan salah bunda mengandung maupun amaxnya dan apalagi salah anak itu sendiri. Itu adalah kesalahan berjamaah kaum penghuni Gumi Selaparang. Jadi mengapa dibuka pesantren yang berserakan dimana mana hanya untuk membaca kitab kuning yang sudah tidak kuning saking kusamnya sampai tidak terlihat tulisan dan tidak ada yang difahmi. Bahkan keluar dari pondoknya diapun jadi orang asing di dasannya. Sambil menyitir ayat tapi “bekamu bekaeh” pada semua orang akhirnya dianggap tidak tahu adat!.
Budi artinya pengetahuan pekerti artinya perilaku!. Budipekerti didapat dari nurture yaitu dari orang tuanya. Orang tua anak bangsa Sasak adalah semua orang tua yang hidup saat ini dan yang sudah mati bertangung jawab atas perilaku anak anak sekarang. Anak yang berkeliaran dijalan adalah anak kita, bukan anak Amerika, titik! Jangan gampang menyalahkan orang lain. Kehancuran budaya dan bahasa Sasak adalah akibat tangan kita, yang enggan mengusap rambut dan wajah anak anak kita yang sedang bermain. Adalah akibat malasnya mulut kita bertutur dan beramah kepada anak anak kita yang sedang menari nari girang di swah dan di sungai. Kita berpikir itu anak orang! Itu privasi orang! Bahkan ketika ada anak yang membahayakan diri sendiri kita buang muka, dan akhirnya anak itu mati karena kita abaikan.
Silax tiang ngiring membenahi diri dan marilah kita menjadi orang terpercaya hatta dalam satu jam kemudian kita pertahankan selama satu hari dan seterusnya seumur hidup. Kelak akan datang anak anak berhati luhur mendatangi kita mengucap salamnya yang khas” Tabex walar! Silax tiang ngiring serioxang karyen papu bai, menike sampun wenten pesawat terbang dait kereta api keliling gumi paer”. “Berkat doaxn pelungguh senamian papux balox tiang pade”. Apakah kita tak percaya bahwa ini bisa terjadi?. Kalau tetap tidak percaya Silax terusang momot meco, Tabex sebelex belex tabex lamun tiang pelih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar